Pontianak Kota Seribu Parit
Sejarah Pontianak mencatat, pada 5 Juli
1779, Belanda membuat perjanjian dengan Sultan mengenai penduduk Tanah Seribu
agar dapat dijadikan daerah kegiatan Belanda yang kemudian menjadi kedudukan
pemerintahan Resident het Hoofd Westeraffieling van Borneo atau Kepala Daerah
Keresidenan Borneo Barat dan Asistent Resident het Hoofd der Affleeling van
Pontianak atau Asisten Residen Kepala Daerah Kabupaten Pontianak. Area ini
selanjutnya menjadi Controleur het Hoofd Onderafdeeling van Pontianak atau
Hoofd Plaatselijk Bestuur van Pontianak. Kawasan ini terletak persis di
seberang Keraton Kadriah, yang sekarang menjadi pusat pemerintahan.
Untuk mengantisipasi masalah kawasan,
Belanda membangun parit-parit atau kanaal. Kanaal dalam Bahasa Belanda,
mempunyai arti parit. Belanda bahkan membuat kanaal di daerah Kuala Dua dan
daerah lainnya di Pontianak, untuk pengendalian air masuk dan keluar. Selain
parit, ada juga beberapa waduk sebagai limpasan air banjir yang masuk kota,
ketika musim pasang tiba. Sistem kanaal ini tentunya meniru kanal-kanal di
Belanda.
Saat itu, Sungai Kapuas dan Sungai Landak
merupakan poros utama yang menghubungkan daerah-daerah di Pontianak, bahkan
hingga ke pelosok Kalimantan Barat lainnya. Parit-parit menjadi sarana untuk
mengangkut hasil kebun mereka dan menjualnya ke daerah lain, menggunakan
perahu. Pada daerah-daerah tertentu, fungsi parit ini juga sebagai pembatas
lahan dan untuk mengurangi kadar air di tanah gambut. Di setiap perkebunan
(onderneming) baik itu di perkebunan kelapa, karet bahkan tebu dipastikan juga
dibuat sistem parit yang mengelilingi dan menghubungkan daerah ini ke daerah lainnya
(Enthoven, 1903).
Riset Lembaga Pengkajian dan Studi Arus
Informasi menyebutkan, Kota Pontianak mempunyai sungai dan parit yang berjumlah
42 buah. Merujuk SK Walikota Pontianak No 34 tahun 2004, parit di Kota
Pontianak dikategorikan menjadi tiga bagian, yakni parit primer (187,474
meter), sekunder (102,045 meter) dan tersier (97.700 meter).
Sumber :
http://www.skyscrapercity.com
http://www.sarwar.blogspot.com
http://www.mongabay.co.id
Komentar
Posting Komentar